Senin, 10 September 2012

Memori Pelayanan



(Sekilas Lugas Jemaat GPM Serili )

Oleh: Pdt. M. O. Tapilouw, S.Si


Pengantar
Catatan ‘memori pelayanan’ ini merupakan sajian tentang tugas pelayanan yang dijalani bersama warga jemaat GPM Serili sejak 22 Pebruari 2005 s.d mutasi tanggal,3 Maret 2011 dan disusun dalam bentuk yang sangat sederhana dan  singkat.
Memori Pelayanan ini memuat beberapa catatan diantaranya: 1) Letak Geografis Jemaat, 2) Pertumbuhan dan Perkembangan, 3) Melayani sejak 22 Pebruari s.d Mutasi tanggal 3 Maret  2011, Curahan Kasih Tuhan (sebuah perenungan), Penutup/Ucapan Terima Kasih dan Lampiran-lampiran . Semoga bermanfaat.

1.      Letak Geografis

Jemaat GPM Serili terletak dibagian Utara  Pulau Marsela. Secara administratif Pemerintahan – Serili berada dikawasan Kecamatan Babar Timur – Kabupaten Maluku Barat Daya –  Propinsi Maluku. Untuk ke Serili dari pusat Kecamatan menggunakan sarana transportasi motor laut, demikian juga sebaliknya dari Serili menuju Kecamatan Babar Barat dimana terdapat Pusat Klasis GPM Pulau-pulau Babar.
Untuk mengetahui lebih jelas batas wilayah pelayanan jemaat Serili  dapat dilihat pada lampiran Peta Pelayanan.
Di Desa /Jemaat Serili hanya terdapat satu komunitas agama yakni ‘Agama Kristen Protestan’ yang merupakan wilayah pelayanan Gereja Protestan Maluku; demikian juga 9 (Sembilan) desa dan 1 (satu) dusun lainnya di Pulau Marsela.
Hingga tanggal 3 Maret  2011 – Jumlah KK sebanyak 75 KK. Jumlah jiwa seluruh warga Jemaat GPM Serili sebanyak 280 Jiwa (laki-laki 126 Orang/Perempuan 154 Orang)
Jumlah Penduduk/ Warga Jemaat Serili sebagaimana digambarkan diatas, adalah penduduk/warga jemaat yang saat ini menetap di dalam Desa/Jemaat yang mobilitasnya tinggi, karena sering melakukan perjalanan keluar desa/jemaat ke kota-kota lainnya seperti Saumlaki , Tual, Dobo dan Ambon dikarenakan tuntutan Ekonomi, pendidikan, dll. 

2.      Pertumbuhan dan Perkembangan

Serili adalah salah satu Jemaat di Pulau Marsela, yang telah menerima Injil Yesus Kristus sejak tahun 1918 oleh Penginjil Hein Roberth de Fretes, yang melayani sejak Tahun 1918 s.d 1924, di masa pelayanan Penginjil Hein Roberth de Fretes di lakukannya baptisan pertama bagi 380 orang “generasi sebelumnya”: dari SARESI sampai LELYARI, membawa keluar dari kegelapan menuju Terang Kristus sejak 11 Mei 1919 yang kemudian ditetapkan sebagai HUT Jemaat GPM Serili. (Copyright © 1919  Buku Daftar Permandian RESSORT MOLUKKEN der Protestantsche Kerk van Ned Indie” Jemaat Serili”)
Dalam pertumbuhan dan perkembangannya; Jemaat ini telah mengalami sentuhan pelayanan dan kesaksiaannya selama kurang lebih 91 Tahun sampai saat ini Pebruari 2011; Keberadaan jemaat ini, terpelihara dengan baik lewat partisipasi penuh dari seluruh warga jemaat, dukungan Majelis Jemaat, Badan Pekerja Klasis Pulau-pulau Babar, juga Majelis Pekerja Harian Sinode GPM yang menempatkan Penginjil dan atau Pendeta di Jemaat ini.
Dalam masa pertumbuhannya, Jemaat ini telah dilayani oleh Penginjil/Pendeta sebanyak 18 Orang – termasuk kehadiran dua Vikaris yang menjalani masa vikariatnya (Vikaris Leonard Polnaya , S.Th Tahun 1995 & Helky Brando Veerman Tahun 2005).

NAMA-NAMA PENGINJIL/PENDETA SELAMA MELAYANI DI JEMAAT SERILI (Tahun 1918-2011)

1.
Penginjil
:
Hein Roberth de Fretes
1918-1924
2.
Penginjil
:
Jonathan Berhitu
1924-1925
3.
Penginjil
:
Arnold Tomasoa
1926-1932
4.
Penginjil
:
Eduard Lessy
1933-1934
5.
Penginjil
:
Johanis Ulorlo
1934-1935
6.
Penginjil
:
Costantinus Umkeketuny
1935-1936
7.
Penginjil
:
Willem Berhitu
1936-1937
8.
Penginjil
:
Fredek Pesireron
1938-1941
9.
Penginjil
:
Thomas Hetaria
1943-1944
10.
Penginjil
:
Jakob Erupley
1945-1946
11.
Penginjil
:
Yan Gaspers
1947-1948
12.
Penginjil
:
Hermanus Uniwaly
1950-1951
13.
Penginjil
:
Nikolas Ubleeu
1953-1959
14.
Penginjil
:
Costantinus Bulohroy
1962-1969
15.
Penginjil
:
Dortheis Famney
1977-1985
16.
Pendeta
:
Leonard Polnaya, S.Th
1996-2003
17.
Pendeta
:
Yan Hattu, S.Th
2003-2005
18.
Pendeta
:
Marthin. O. Tapilouw, S.Si
2005-2011
Data Jemaat:1919-2011

3.      Melayani di Jemaat GPM Serili Sejak 22 Pebruari 2005 s.d Mutasi Tanggal 03 Maret 2011:

Dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawab pelayanan, kesaksian dan pembinaan umat – Sejak di SK-kan oleh BPH Sinode GPM untuk melaksanakan Tugas Kependetaan (Jemaat Pertama Bertugas); Buka kerja di Jemaat GPM Serili Tanggal 22 Pebruari 2005: Serah teriman Ketua Majelis Jemaat dari Pdt. Yan Hattu, S.Th kepada saya :Pdt. Marthin Okterlians Tapilouw, S.Si, yang pada waktu itu disaksikan oleh BPK P.p Babar Pdt.Ny.S.Bebena/T,Sm.Th .
Tentunya selama kurang lebih 6 (enam) Tahun melayani di Jemaat GPM Serili, diperhadapkan dengan berbagai kenyataan pelayanan yang turut mendidik dan membentuk jati  diri sebagai pelayan Tuhan yang harus mengenal, memahami dan merasakan seluruh keberadaan kawanan domba gembalaan Allah yang dilayani, untuk kemudian lebih siap menghadapi tantangan-tantangan pelayanan selanjutnya.
Berikut ini beberapa catatan singkat selama melaksanakan tugas pelayanan:
v  Pelayanan Baptisan Kudus, Sidi dan Nikah:
Hingga mengakhiri tugas di jemaat GPM Serili; Telah melakukan Baptisan Kudus kepada 56 Orang Anak, Sidi 12 Orang dan Nikah 5 Pasangan. Pelayanan yang sama dilakukan juga di Jemaat GPM BULAT dan Jemaat GPM ILMAS karena tidak ada pendeta sejak Tahun 2008-2010 yang pada waktu itu melakukan pelayanan bergilir (Perjamuan Kudus) dengan Pdt. K.Mosse S.Th (Ketua Majelis Jemaat GPM Latalola Besar) pada dua jemaat tersebut.
v  Pelayanan, Kesaksian dan Pembinaan:
Tugas pelayanan, kesaksian dan pembinaan umat di jemaat; tentu diperhadapkan dengan berbagai tantangan; diantaranya Daya dukung warga jemaat, perangkat pelayan, juga Pemerintah Desa dan atau pemangku adat.
Kondisi Rill Jemaat, sejak 22 Pebruari 2002 s.d. Mutasi, terus berada pada tingkat-tingkat perubahan ke arah yang lebih baik (Unit-unit pelayanan,  wadah-wadah pelayanan, pribadi dan keluarga).
Meskipun begitu, satu hal yang masih menjadi ‘Pekerjaan Rumah’ bagi Majelis Jemaat adalah ketentuan-ketentuan adat yang berlaku di jemaat, yang turut mempengaruhi cara berpikir serta pola tindak dalam pengambilan keputusan untuk ‘memutuskan perkara’ dari sisi adatis sebab kenyataannya banyak persoalan yang diselesaikan dengan aturan adat – sering tidak menyelesaikan persoalan; salah satunya “Perceraian Adat” bagi pasangan yang sudah nikah Gereja maupun tercatat pada catatan sipil, dan hal ini cukup menyulitkan Majelis Jemaat dalam melakukan tindakan-tindakan pastoral, upaya penyatuan keluarga dll. 

v  Perubahan Wilayah Pelayanan:
Jemaat GPM Serili, dalam perkembangannya, diperhadapkan dengan Lokasi pemukiman Awal, yang sudah tidak bisa menampung dinamika pertumbuhan masyarakat dari segi infrastruktur – sarana umum, pembangunan rumah-rumah penduduk dan lainnya.
Salah satu program Desa untuk menjawab kebutuhan masyarakat tersebut adalah  Program Perluasan Desa yang dibahas juga dalam Persidangan Jemaat – Sehingga Tahun 2004 di dimotori oleh Pemerintah Desa yang pada waktu itu Alm. A.O.Herwawan menjabat sebagai Kepala Desa,  Pdt. Yan Hattu S.Th Sebagai Ketua Majelis Jemaat bersama seluruh komponen dalam Jemaat dan Desa melakukan pembongkaran lahan di sebelah Utara (±2 Km dari lokasi pemukiman awal (bagian selatan).
Pembongkaran dan pemberisihan Lokasi Perluasan Desa/Jemaat masih berlanjut hingga serah terima tugas dengan Pdt. Yan Hattu, S.Th  tanggal, 22 Perbruari 2005.
Tepatnya Tanggal 25 Maret 2005, dimulainya proses pembongkaran Rumah-Rumah Penduduk bagi warga jemaat/desa yang akan pindah ke lokasi perluasan. Pembangunan rumah-rumah penduduk/warga jemaat dimulai dari tanggal 1 April 2005  dan Tanggal 10 April 2005 Pdt.M.OTapilouw bersama Majelis Jemaat mendoakan 2 KK pertama (Kel.Yakonias Emray – Kel. Yusmina Famney)untuk menempati rumah di lokasi Perluasan.
Sebagaimana  wilayah Pelayanan Jemaat yang telah mengalami perubahan pasca perluasan Desa; Tanggal 16 Maret 2006 di lakukan rapat penentuan Lokasi Pembangunan Gedung Gereja Baru. Mengingat kontradiksi yang terjadi dalam jemaat, maka Pdt. M.O.Tapilouw sebagai Ketua Majelis Jemaat dipercayakan untuk menentukan Lokasi dan Lokasi yang ditentukan adalah di Pemukiman Baru (Tanjung) kemudian pada Tanggal, 2 Desember 2008 dilakukan peletakan batu pertama dan pemancangan ‘Tiang Bermula’ gedung gereja baru (BK) oleh Ketua Klasis P.p.Babar, Pdt. Max Syauta, S.Th.
Kelanjutannya, pada Sidang ke 18 Jemaat GPM Serili (Senin, 5 Maret 2007) secara resmi di tetapkan 2 unit Pelayanan di Pemukiman awal/Pusat Jemaat/Desa (unit Nazareth- Efrata/Sektor Maranatha) dan 2 Unit pelayanan di Pemukiman baru (Unit Getsemani – Yerikho/Sektor Imanuel) hingga sekarang.   

v  Perkembangan Keuangan Gereja Di Jemaat: Mempedomani Keputusan Sidang Jemaat dari Tahun 2005 (Sidang Jemaat ke-17) s.d Tahun 2010( Sidang Jemaat ke 22) Penetapan Dan Realisasi Keuangan;  dapat dirinci sebagai berikut:
1.       Sidang Ke 17 Jemaat GPM Serili (13-14 Maret 2005). Realisasi Pendapatan Tahun  2004 Rp. 11.000.000,-.Penetapan Anggaran Tahun 2005 Rp.25.164.300,-
2.       Sidang ke 18 Jemaat GPM Serili (22-23 Januari 2006). Realisasi Pendapatan Tahun 2005 Rp. 17.307.300 – Realisasi Belanja Sebesar Rp.13.083.400,-
3.       Sidang ke 19 Jemaat GPM Serili ( Tahun 2007) Dianggarkan  26.015.900,- Realisasi Pendapatan Sebesar Rp. 28.109.500,- Realisasi Belanja sebesar Rp. 22.775.500,-
4.       Sidang ke 20 Jemaat GPM Serili, (26-27 Maret 2008) Penetapan Rp.33.266.000,- Realisasi Pendapatan Tahun 2009 Rp.35.175.000,- Realisasi Anggaran Belanja Tahun 2009 Rp. 31.912.000,- Realisasi UKP Tahun 2009: 3.574.000,- Saldo Akhir Tahun 2009 Rp.3.263.000,-
5.       Sidang ke-21 Jemaat GPM Serili, (15-16 April 2010) Penetapan Rp. 50.000,000,- Realisasi Total Pendapatan Rp.     39.089.500 , Total Belanja. Rp.31.635.800,- dengan perincian:
·         Pendapatan Murni Rp. 30.914.000,-
·         Belanja Murni Rp. 23.460.300,-
·         Urusan Kas Dan Perhitungan                       Rp. 8.175.500,-
·         Saldo Kas 31 Desember 2010                              Rp. 7.453.700,-
v  Pembangunan Sarana Infra Struktur: Selama melaksanakan Tugas ; berkaitan dengan poin ini, bersama Majelis Jemaat dan Warga jemaat telah membangun: (1). Gedung Gereja Baru (BK) di lokasi Perluasan Desa/jemaat sejak 22 Desember 2008 masih dalam taraf membangun, (2). Gedung Patori Jemaat yang di bangun 2 tahap (Tahap pertama dibangun sejak tahun 2009 telah selesai) Tahap kedua pembongkaran Bangunan Pastori lama telah dilaksanakan pada Tanggal 8 Januari 2011 sementara dalam tahap membangun.

v  Angka Kelahiran dan Kematian: Selama melaksanakan Tugas:
1. Terjadi penambahan anggota jemaat (kelahiran) 50 orang anak (Laki-laki:25 – Perempuan 25).
2.  Kematian: 12 Orang (3 Orang Anak/balita, 9 orang dewasa dan usia lanjut didalamnya ; 1 orang Majelis Jemaat (alm. Wilhelmus Lewier), 1 orang tuagama (alm. Menaze Emray), Kepala Desa. (alm.A.O.Herwawan), dan Ketua Adat/Saniri Negeri (alm. E. Herwawan).



Tidak ada komentar:

Posting Komentar